Mengenal Rumah Tradisional Lamban Tuha
Indonesia merupakan negeri dengan
beragam suku, agama, ras dan etnis. Begitu pula dengan arsitektur tradisionnya
yang beragam. Keunikan yang tercipta dari setiap arsitektur tradisional
merupakan ciri atau identitas tersendiri dari suatu daerah di berbagai propinsi
di tanah air. Seperti halnya rumah tradisional lamban tuha, rumah ini memiliki
keunikan tersendiri yaitu dapat bertahan saat terjadi gempa bumi yang dasyhat.
Gempa tersebut merobohkan setiap rumah yang ada di desa surabaya kecuali dua
type rumah lamban tuha yang hanya mengalami sedikit kerusakan. Walau rumah ini
memiliki keunikan tersendiri, rumah yang umurnya mencapai ratusan tahun ini
masih sagat jarang terekpos
Lokasi tepatnya berada di desa Surabaya,
kecamatan Banding Agung, kabupaten OKU. Lokasi dapat ditempuh sekitar 7-8 jam
perjalanan atau sekitar 195 KM dari kota palembang.
Jika melihat ciri-ciri dari rumah lamban tuha,
maka rumah ini masuk dalam kategori rumah ulu. Seperti yang dikemukakan oleh
ari Siswanto (2006), rumah lamban tuha merupakan satu tipikal rumah ulu yang
ada di provinsi Sumatera selatan.
Ruamh Ulu memiliki beberapa ciri khas, sebagai
berikut :
1. Rumah panggung dengan propinsi umpak batu.
2.Terdapat tangga entrance bagian kanan.
3. Atap pelana dengan penutup tiber angin.
4. Ruang bawah atap.
5. Berornamen pada kolom lisplang dan dinding
depan.
Pada rumah lamban tuha terdapat beberapa
pembagian zona seperti rumah-rumah pada umumnya. Zona yang terdapat pada rumah
ini yaitu zona publik,, privat, semi privat dan servic.
Pada zona public, terdapat
kebik, lapang unggak, garang lepau,
dan parogan. Pada zona privat terdapat lapang tengah, lapang tengah
merupakan zona yang sangat privat
karena fungsinya berupa
kombinasi, antara ruang keluarga dan
juga lebing. Biasanya lebing berada di lapang tengah ini, lebing hanya sebuah ruang yang
dibatasi tirai kain yang bisa dibuka
jika tidak diperlukan. Namun pada zona
publik seperti lapang unggak juga terdapat lebing, yang biasanya diperntuhkan
untuk laki-laki. Selanjutnya untuk zona semi privat terdapat lapang doh yang
berfungsi sebagai ruang makan dan terakhir zona servis terdapat dapo sebagai
tempat masak.
Seperti
yang pernah dipaparkan bahwa rumah lamban tuha ini walaupun telah terkena gempa
berkali-kali namun dapat terus bertahan. Terdapat mitos yang mengatakan bahwa
turunan dari pemilik rumah tersebut pemelihara magis (inguan) harimau yang
menjaga kekokohan rumah ini walau telah terjadi gempa rumah ini tetap bisa
bertahan. Namun ada alasan lain mengapa rumah tersebut dapat bertahan walau
terjadinya gempa, alasan tersebut karena struktur kaki dari bangunan rumah
lamban tuha yang unik ini dikenal dengan nama sistem ari dan sistem kaliandang.
Komentar
Posting Komentar