Berwisata Heritage di Kampung Arab Al-Munawar
Palembang, sebuah kota
yang terletak di Pulau Sumatera juga dikenal dengan julukan Kota Empek-Empek.
Namun tahukah sahabat Travelers, jika palembang memiliki beberapa kawasan
wisata yang cukup unik, salah satunya adalah kawasan wisata kampung Arab Al-Munawar.
Lokasi kampung arab
yang dekat dengan sungai musi, membuat sahabat Travelers bisa mengaksesnya
melalui dua jalur, yaitu jalur darat dan jalur laut (sungai Musi). Kali ini saya akan mengajak sahabat d’Travelers
untuk menjelajah Kampung Arab Al-Munawar dengan menggunakan jalur laut.
Perjalanan saya dimulai
dari naik Ketek, sebutan warga lokal untuk perahu kecil, di dermaga pasar 16
ilir. Disini sahabat Travelers bisa naik Ketek, menyebrang ke Kampung Arab
dengan harga yang relatif murah. Dan tidak butuh waktu yang lama, hanya sekitar
sepuluh menit naik Ketek, kita sudah tiba di Kampung Arab Al-Munawar.
Untuk akses dari laut,
disediakan sebuh jalan setapak dari beton untuk ketek menepi. Dan terdapat
tulisan ‘Selamat Datang’ dengan icon khas Asian Games yang terdapat pada bagian
pangkal jalan setapak.
Menurut salah seorang
warga, Kampung Wisata Arab Al-Munawar ini dipersiapkan sebagai kampung wisata
sejak tahun 2015 dan baru rampung pada tahun 2017. Sasaran utama pengunjung
kampung Arab Al-Munawar ini adalah para turis lokal maupun mancanegara yang
berkunjung ke kota palembang saat Asian Games Agustus 2018 kemarin. Namun sejak
rampung pada tahun 2017 hingga saat ini, Kampung Arab Al-Munawar masih terus
dibuka untuk umum.
Dari jalan setapak,
yang pertama kali akan sahabat Travelers lihat adalah masjid yang terletak di
pinggir sungai musi. Dan jika sahabat d’traveler terus berjalan kearah tengah
kampung, terdapat bangunan-bangunan lama yang unik, seperti rumah kaca dan
rumah tinggi. Rumah kaca sendiri berbentuk rumah gudang pada arsitektur rumah
tradisonal Palembang, namun bentuk atapnya menyerupai rumah-rumah indies
kediaman bangsa Eropa. Sedangkan rumah tinggi sendiri, berupa rumah gudang,
tetapi memakai atap limas khas Palembang.
Sedikit berjalan kearah
depan kampung arab, terdapat bangku-bangku yang terbuat dari kayu berbentuk
persegi panjang tanpa sandaran. Bangku tersebut di cat dengan warna coklat,
meneyesuaikan dengan bangunan yang ada di belakangnya. Di area ini biasanya
dijadikan spot foto bagi para pengunjung yang datang ke Kampung Arab. Tak mau
ketinggalan, saya pun ikut berfoto ditempat ini.
Setelah puas berfoto,
saya memutuskan untuk mengisi perut saya yang mulai keroncongan di salah satu
warung yang ada di dalam kawasan kampung arab. Makanan yang ditawarkan di
warung ini cukup beragam, mulai dari makanan khas palembang seperti pempek dan
model, juga ada nasi goreng.
Saya memilih untuk
memesan nasi goreng, karena merasa sangat lapar. Setelah menunggu beberapa
menit, akhirnya nasi goreng pesanan saya tiba. Porsi untuk nasi gorengnya cukup
banyak, dan tampilannya sangat menarik, terdapat kismis dan bau rempa yang
sangat khas, mirip dengan nasi briyani. Dan untuk ukuran porsi yang cukup
banyak, harga nasi gorengnya terbilang murah, hanya Rp. 10.000 saja.
Selesai makan saya
masih duduk di warung tersebut, mengobrol dengan pemilik warung. Pemilik dari
warung bercerita kalau ia merupakan keturunan asli dari Al-Munawar, dan menurut
si ibu, kalau seluruh warga yang tinggal di kampung arab ini merupakan satu
keturunan dari Al-Munawar, sehingga kampung arab ini diberi nama Kampung Arab
Al-Munawar.
Sahabat Traveler,
sampai disini dulu perjalanan kita di Kampung Wisata Arab Al-Munawar. Bagi
sahabat Traveler yang sedang berkunjung ke kota Palembang dan masih bingung
untuk mencari destinasi liburan, sahabat travelers bisa mencoba untuk kunjung
ke Kampung Arab Al-Munawar ini, selain murah, juga banyak terdapat bangunan
heritage yang unik dan dapat menambah wawasan sahabat Travelers.
Komentar
Posting Komentar